PROPOSAL KEGIATAN
UKBM (UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT)
Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak
Proposal ini disusun guna untuk memenuhi praktek lapangan mata kuliah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Tanggal Pelaksanaan 28 September – 6 November 2020
Dosen Mata Kuliah : Irmanita Wiradona, S. Si. T, M.Kes
Pelaksana
Nama : Ade Melia Rositian F
NIM : P1337425217040
PRODI DIV KEPERAWATAN GIGI
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) adalah program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya balita, batita, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, PUS/WUS, remaja, untuk mempermudah penilaian maka kami menyusun cara menentukan strata UKBM, yang nanti dapat digunakan oleh petugas kesehatan ataupun kader kesehatan dalam menentukan strata UKBM. UKBM merupakan salah satu upaya (program) yang dikembangan oleh Departemen Kesehatan, yang mempunyai tujuan untuk memotivasi masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat secara mandiri.
Pada saat ini telah terbentuk berbagai macam bentuk UKBM yang berkembang di masyarakat salah satunya yang paling dikenal adalah Posyandu. Adapun bentuk UKBM yang lainnya seperti Poskesdes, Polindes, Pos UKK, Poskestren, TOGA, Saka Bhakti Husada, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2018, permasalahan gigi dan mulut di Indonesia mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan keadaan ini meningkat dari Riskesdas 2013 sebesar 29,9% dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%. Adapun proporsi perilaku menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8%. Penduduk bermasalah pada kesehatan gigi dan mulut dalam 12 bulan terakhir berdasarkan karakteristik umur 10-14 tahun adalah sebesar 25,2%, dan hanya sejumlah 7,1% dari presentase yang belum mendapatkan perawatan tenaga medis.
Dari data tersebut menunjukan kualitas status kesehatan gigi yang masih rendah, sehingga kami selaku tim Kesehatan gigi dan mulut dari Poltekkes Semarang ingin melaksanakan sebuah program pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan dalam sebuah kegiatan praktik lapangan “Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut dan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat” yang sekiranya diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat dan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat khususnya Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak.
B. MASALAH
1. Data Masalah
a) Karies
b) Periodontitis
c) Karang gigi
2. Identifikasi Masalah
a.) Sebagian besar masyarakat di Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak mengalami karies gigi. Selain karies, terdapat karang gigi dan periodontitis.
b.) Masih rendahnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
c.) Hal ini disebabkan karena Kader kesehatan gigi yang belum berkembang.
3. Prioritas Masalah
Berdasarkan data, maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :
Tabel penentuan prioritas masalah
(Metode USG)
Masalah U S G Total Prioritas
Karies 4 3 2 9 III
Periodontitis 4 3 3 10 II
Karang gigi 4 4 4 12 I
Keterangan :
Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)
Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)
Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)
C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut. Sehingga dapat tercapai perilaku hidup sehat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya di wilayah Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak
b. Tujuan khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi secara umum.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis penyakit gigi dan mulut.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara-cara pencegahan penyakit gigi dan mulut.
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar.
D. NAMA KEGIATAN
Kegiatan yang akan kami selenggarakan yaitu “Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat”.
E. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatannya adalah 10 KK dari Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak
F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ini akan di selenggarakan pada:
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 28 September – 6 November 2020
Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 09.00 WIB
Tempat Pelaksanaan Kegiatan : Salah satu rumah warga
G. PELAKSANA
SUSUNAN PELAKSANA
UKBM
Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak
Pelindung
Kajur Jurusan Keperawatan Gigi : Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid)
Ketua Prodi D-III Keperawatan Gigi : Salikun, S.Pd, M.Kes
Penanggung Jawab
Ketua RT : Kusmanto
Dosen Pembimbing : Irmanita Wiradona, S. Si. T, M.Kes
Pelaksana
Pelaksana : Ade Melia Rositian F
BAB II
KEGIATAN
A. KEGIATAN
1. Pemaparan/MMD
2. Rencana kegiatan
3. Kegiatan
a. Melakukan pre test dan Post Test kepada Masyarakat Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak dengan memberikan pertanyaan meliputi (Penyakit Gigi dan Mulut : Karies Gigi, Periodontitis, Karang Gigi.
b. Mengajarkan Masyarakat cara menggosok gigi yang baik dan benar.
c. Membimbing masyarakat untuk mencegah penyakit yang ada di rongga mulut.
d. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh mahasiswa.
e. Evaluasi hasil penyegaran materi kesehatan gigi dan mulut.
4. Monitoring
5. Evaluasi
B. METODE
1. Untuk mendapatkan data tentang penyakit gigi dan mulut menggunakan cara screening.
2. Penyuluhan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab.
3. Menyikat gigi masal menggunakan metode demonstrasi dan simulasi.
C. PROSEDUR KEGIATAN
a.) MMD
Berdasarkan hasil survey didapatkan hasil dari permasalahan yang terjadi, dari hasil analisa pendataan warga dapat disimpulkan bahwasanya kurangnya kepedulian serta pengetahuan terhadap resiko mengenai Kesehatan Gigi dan Mulut.
Untuk mendapatkan data yang lebih valid diperlukan format pengkajian komunitas yang disusun dalam bentuk kuesioner/GoogleForm yang kemudian dianalisa untuk menentukan rencana tindakan yang akan di implementasikan.
Materi : Terlampir
b.) Kegiatan
Waktu Kegiatan : 9 Oktober 2020
Peserta MMD : Ketua RT, Perwakilan masyarakat (10KK) dan calon kader
Tempat : Conditional
Situasi Hasil Pendataan Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak
Dari hasil rekapitulasi pendataan warga yang sudah terisi didapatkan hasil skala prioritas :
Populasi Rekapitulasi Skala Prioritas
10 KK warga Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak Hasil pendataan warga:
1. Kurang pemahaman tentang kesehatan gigi dan mulut.
2. Kurang pengetahuan cara pencegahan penyakit gigi dan mulut.
3. Kurangnya pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar.
Rencana Kegiatan Sesuai dengan masalah :
Masalah Tindakan
Karang gigi Penyuluhan
Periodintitis
Karies gigi
D. ANGGARAN
Nama Barang Jumlah Harga Total
Print proposal kegiatan 2 buah @ Rp 5.000 Rp 10.000
Print materi 1 buah @Rp 10.000 Rp 10.000
Fotokopi Materi 10 buah @ Rp 8.000 Rp 80.000
Biaya lain-lain Rp. 50.000
Jumlah total Rp 150. 000
E. MATRIK KEGIATAN PELAKSANA
Hari, tanggal : Rabu, 7 Oktober 2020
Tempat : Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak
No No Waktu Kegiatan Tempat Penanggung jawab
1. 15.00-16.00 Bimbingan dengan dosen pembimbing Via zoom Mahasiswa
2. 18.30-20.00 Advokasi warga (10 kk) dan pendataan Rumah warga Ade Melia R
PELAKSANAAN
Tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2020
Tempat : Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak
No Waktu Kegiatan Tempat Penanggung jawab
1. 16.00-17.00 Advokasi (RT) Rumah Pak RT Ade Melia Rositian F
2. 07.00-07.30 Pengisian kuesioner Rumah Warga
2. 07.30-08.30 Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut pada warga tentang jenis-jenis penyakit gigi dan mulut (Karies, Periodontitis, Kalkulus) Rumah Warga
3. 08.30-09.30 Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut pada warga tentang cara-cara pencegahan penyakit gigi dan mulut. Rumah Warga
4. 09.30-10.30 Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut pada warga tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar dan cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Rumah Warga
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal ini disusun sebagai pedoman bagi kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat. Partisipasi dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ini akan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut. Sehingga dapat tercapai perilaku hidup sehat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya di wilayah Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari, Mranggen, Demak. Kita semua menginginkan dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan ini dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah-langkah kita. Amin.
Lampiran
KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT WARGA (10 KK) Desa Gebangsari RT 06 RW 32 Batursari,Mranggen,Demak
Pre-test
Post-test I
No. Responden : Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : 1. Laki laki
2. Perempuan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar dengan cara menyilangkannya (x).
Pengetahuan
Kode : 1. Betul
0. Salah
1. Gigi berlubang dapat terjadi karena :
A. makanan yang mengandung gula
B. makanan yang asam
C. makanan yang asin
D. makanan yang panas
2. Plak dapat dibersihkan dengan :
A. kumur-kumur saja
B. hilang dengan sendirinya
C. dicongkel dengan tusuk gigi
D. menyikat gigi
3. Kebiasaan yang baik :
A. memakai sikat gigi secara bersama
B. jajan diantara jam makan
C. sering minum minuman manis
D. sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor
4. Waktu yang tepat untuk menyikat gigi :
A. setiap mandi pagi hari
B. setiap mandi sore hari
C. pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur
D. setiap mandi
5. Jenis makanan yang tidak mudah merusak gigi :
A. makanan yang manis
B. makanan yang berserat
C. makanan yang berzat tepung
D. makanan bersifat lengket
6. Jajanan yang tidak merusak gigi :
A. es krim
B. keripik
C. buah-buahan
D. burger
7. Permukaan gigi yang harus disikat :
A. bagian sebelah depan saja
B. bagian sebelah dalam saja
C. bagian depan dan dalam
D. seluruh permukaan gigi yaitu bagian depan, dalam dan dataran pengunyahan.
8. Fluor dapat mencegah gigi berlubang karena :
A. gigi tahan terhadap serangan asam yang berasal dari kuman plak
B. gigi mudah terasa ngilu
C. gigi tidak mudah patah
D. makanan tidak mudah melekat pada gigi
9. Proses terjadinya lubang gigi di mulai dari :
A. lapisan email
B. lapisan dentin
C. lapisan dalam gigi
D. akar gigi
10. Yang tidak termasuk gejala gigi berlubang :
A. sakit
B. ngilu
C. bengkak
D. menular
Sikap
Kode : 1. Betul
0. Salah
1. Saya tidak mau punya gigi yang berlubang karena s1 menimbulkan bau busuk.
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
2. Saya mau menempel gigi bila gigi saya berlubang.
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
3. Penampilan saya akan menjadi jelek bila gigi saya banyak berlubang
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
4. Saya mau ke dokter gigi sekali dalam enam bulan untuk memeriksakan gigi.
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
5. Saya malas ke dokter gigi karena gigi saya tidak ada yang sakit.
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
6. Saya lebih suka menyikat gigi sewaktu mandi karena praktis.
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
7. Saya tidak mau menyikat gigi malam sebelum tidur s7 karena ngantuk.
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
8. Saya tidak mau memakai sikat gigi secara bersama.
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
9. Saya menyikat gigi tanpa disuruh orang tua.
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
10. Saya lebih memilih jajan kacang-kacangan dari pada permen dan es krim.
A. setuju
B. tidak setuju
C. kurang setuju
Tindakan
Kode : 1. Benar
0. Salah
1. Apakah tadi malam sebelum tidur adik menyikat gigi?
A. ya
B. tidak
C. lupa
2. Apakah tadi sesudah sarapan adik menyikat gigi?
A. ya
B. tidak
C. lupa
3. Apakah adik menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor?
A. ya
B. tidak
C. tidak tahu D.
4. Apakah adik menggunakan sikat gigi secara bersama-sama?
A. ya
B. tidak
C. tidak tahu
5. Tadi pagi permukaan gigi mana yang adik sikat?
A. Bagian luar
B. Bagian luar dan dalam
C. Tidak sikat gigi
6. Apakah kemarin adik jajan diantara jam makan ?
A. ya
B. tidak
C. lupa
Bila soal no.6 jawab ya, tuliskan jajan apa
...........................................
PEDOMAN MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Materi Penyuluhan Kesehatan Gigi
a. Penyebab gigi berlubang : plak dan makanan yang manis dan lengket
b. Gejala dan Proses perjalanan gigi berlubang
c. Pencegahan gigi berlubang : sikat gigi dan penggunaan fluor
d. Cara menyikat gigi: waktu dan permukaan gigi yang disikat Tujuan Penyuluhan :
Tujuan umum : untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan murid dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.
Tujuan khusus :
1. Sasaran dapat mengetahui penyebab gigi berlubang
2. Sasaran dapat memahami gejala gigi berlubang
3. Sasaran dapat memahami proses perjalanan gigi berlubang
4. Sasaran dapat mengetahui cara-cara pencegahan gigi berlubang
5. Sasaran mengetahui waktu yang tepat untuk menyikat gigi
6. Sasaran dapat mengetahui cara sikat gigi yang benar.
Penyebab gigi berlubang (karies):
● Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa dan
glukosa. Asam yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Asam ini berasal dari plak yang menempel pada gigi. Plak merupakan suatu lapisan lunak yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Cara menghilangkan plak dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi berfluoride.
Plak penyebab gigi berlubang
Sisa makanan manis dan lengket + Kuman (dari plak) = ASAM Email menjadi larut dalam asam Gigi berlubang
● Karies disebabkan karena banyak makan yang manis-manis sehingga timbul plak pada gigi. Makanan yang dapat merusak gigi adalah :
- makanan yang manis : coklat, permen, es krim
- bersifat lengket : dodol
- berzat tepung. : donat, kue, biskuit
Makanan yang tidak merusak gigi adalah makanan yang berserat misalnya :
- buah-buahan
- sayur-sayuran
- kacang-kacangan.
Gejala dan Proses perjalanan gigi berlubang
Tanda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah yang tampak berkapur di permukaan gigi yang menandakan adanya demineralisasi. Daerah ini dapat menjadi tampak
coklat dan membentuk lubang. Proses sebelum ini dapat kembali ke asal (reversibel), namun ketika lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat diregenerasi. Sebuah lesi tampak coklat dan mengkilat menandakan karies. Daerah coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif. Bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dingin, dan makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan nafas tak sedap dan pengecapan yang buruk. Dalam kasus yang lebih lanjut, infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya.
Lubang gigi pada email Belum terasa sakit
Lubang mencapai dentin Gigi ngilu (zat antara email dan akar)
Lubang mencapai pulpa Sakit tidak bisa makan (rongga syaraf)
Gigi infeksi dan mati Bengkak – gigi harus dicabut
Pencegahan gigi berlubang :
1. Sikat gigi : berguna untuk menghilangkan sisa makanan yang menempel pada gigi.
2. Penggunaan fluor : dapat melalui air minum yang mengandung fluor, kumur- kumur dengan larutan fluor, dan pasta gigi yang mengandung fluor. Fluor berguna untuk menguatkan email sehingga tahan terhadap serangan karies.
Waktu yang disarankan untuk menyikat gigi adalah :
- pagi hari setelah sarapan pagi
- malam sebelum tidur.
Permukaan gigi yang disikat adalah semua permukaan gigi yang meliputi :
- Bagian luar gigi depan atas dan bawah
- Bagian belakang samping gigi atas dan bawah
- Permukaan kunyah gigi belakang atas dan bawah
- Bagian dalam gigi-gigi atas dan bawah
CARA MENGGOSOK GIGI YANG BENAR
CARA MENGGOSOK GIGI
• Pemilihan sikat gigi
Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak merusak gusi. Bulu sikat jangan terlalu keras / terlalu lembut terlalu jarang. Pilih yang bulu sikatnya lembut tapi cukup kuat untuk melepas kotoran di gigi. Ujung kepala sikat menyempit hingga mudah menjangkau seluruh
bagian mulutnya yang relatif mungil Ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian gigi yang tidak tersikat. Ini biasanya pada gigi geraham bungsu.
Cara menggosok gigi :
1. Permukaan Luar
Bulu sikat membentuk sudut 45derajat, dimulai dari daerah tepi gusi yaitu batas antara gusi dengan gigi lalu lakukan gerakan memutar perlahan, dengan demikian plak akan terlepas dari setiap gigi.
Permukaan Dalam
Sikat gigi di arahkan vertikal dan gunakan ujung bulu sikat untuk membersihkan bagian dalam gigi depan bawah dan kebalikan untuk gigi depan atas. Untuk gigi posterior (belakang), permukaan dalam dibersihkan dengan cara yang sama dengan membersihkan permukaan luar.
Permukaan Oklusal
Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan gerakan maju mundur. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah, agar makanan yang masih menempel bisa hilang dengan maksimal.
2. Jangan lupa kumur-kumur sebanyak 2-3 kali, fungsinya untuk membilas seluruh permukaan rongga mulut yang sudah disikat.
3. Untuk pembersihan gigi yang lebih maksimal gunakan dental floss (benang gigi) untuk membersihkan sela – sela gigi.
• Frekuensi sikat gigi: Minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Idealnya sikat gigi setiap habis makan, tapi yang paling penting malam hari sebelum tidur. Sebaiknya sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor yang dapat menguatkan email. Untuk anak-anak berikan pasta gigi dengan rasa buah, sehingga anak gemar menggosok gigi.
Cara Melaksanakan Sikat Gigi Bersama
■ Teteskan pada ujung lidah larutan disclosing solution atau dapat menggunakan sumba atau pewarna kue yang berwarna merah. Murid disuruh meratakan atau mengoleskan ke seluruh permukaan gigi. Larutan ini berguna untuk melihat adanya debris dan kalkulus yang melekat di permukaan gigi.
■ Setelah mendengarkan aba-aba dari petugas penyuluh, murid melakukan sikat gigi dengan menggunakan pasta gigi berfluoride. Setelah selesai sikat gigi, murid disuruh berkumur.
■ Sasaran disuruh bercermin untuk melihat pewarnaan yang masih menempel pada gigi. Bila masih terlihat warna merah pada gigi, menandakan gigi belum bersih
disikat. Murid disuruh menyikat gigi kembali sampai hilang warna merah yang menempel pada gigi.
■ Petugas (mahasiswa) mengecek kembali hasil sikat gigi sasaran.
baca juga : Cara Menggosok Gigi
0 Komentar